19.2.17

Penyerbukan

Pengertian Penyerbukan.
Apakah penyerbukan itu? Penyerbukan atau persarian adalah peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Penyerbukan merupakan langkah awal yang merubah bunga menjadi buah. Jadi keberhasilan pembentukan buah pada tanaman sangat tergantung dari penyerbukan.

Macam-macam Penyerbukan Berdasar asal Serbuk Sari
Berdasarkan asal serbuk sari dan putik maka penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam.

a) Penyerbukan sendiri (autogami), yaitu penyerbukan yang terjadi apabila serbuk sari dan putik berasal dari satu bunga. Pada umumnya bunga yang melakukan autogami memiliki struktur yang khas, yaitu sekalipun bunga sudah mekar, putiknya tetap terlindungi oleh bagian bunga lainnya lainnya sampai terjadi penyerbukan.

Ciri-ciri bunga yang bersifat autogami adalah sebagai berikut:

(1) Sebelum terjadi penyerbukan, putik selalu terlindungi oleh kumpulan benang sarinya, misalnya benang sari bersatu membungkus putik.

(2) Mahkota bunganya menutupi alat-alat kelamin bunga itu sehingga menghalangi serbuk sari bunga lain menempel pada kepala putiknya sekalipun bunga sebenarnya sudah mekar.

(3) Penyerbukan terjadi ketika bunga baru mekar atau bunga masih kuncup, misal pada kacang tanah.

b) Penyerbukan tetangga (geitonogami), yaitu penyerbukan yang terjadi oleh serbuk sari yang berasal dari bunga lain tapi masih dalam satu pohon. Hal ini dapat terjadi karena bunga tidak memiliki struktur yang khas dan masa kematangan bunga jantan dan betina yang tidak bersamaan.

c) Penyerbukan silang (alogami), yaitu penyerbukan yang terjadi oleh serbuk sari yang berasal dari tumbuhan lain yang sejenis.

d)Penyerbukan bastar, yaitu penyerbukan yang terjadi  oleh serbuk sari pada kepala putik  bunga lain yang berbeda jenis tanamannya. Penyerbukan bastar hanya dapat dilakukan pada tumbuhan yang masih dekat hubungan kekerabatannya. Misalnya serbuk sari cabai jatuh pada putik tomat atau sebaliknya

Penyerbukan tetangga (Geitonogami), penyerbukan silang (alogami) dan penyerbukan bastar terjadi karena kedudukan benang sari dan putik berjauhan, sehingga tidak memungkinkan terjadi penyerbukan sendiri. Jadi diperlukan perantara dalam proses penyerbukan.
Gambar proses penyerbukan pada bunga
Proses Penyerbukan Pada Bunga


Macam-macam Penyerbukan Berdasar perantaranya ( penyebab sampainya Serbuk Sari ke Putik)

Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari ke kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan menjadi beberapa macam.

a) Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin.
Ciri-ciri tanamannya adalah:
o Mahkota bunga tidak berwarna warni, berukuran kecil atau bahkan tidak memiliki mahkota.
o Serbuk sari kering, ringan, dan banyak.
o Tidak berbau dan tidak berkelenjar madu.
Benang sarinya bergelantungan dengan serbuk sari yang sangat kecil, ringan dan jumlahnya banyak.
Putik biasanya bertangkai panjang dan memiliki cairan perekat atau berbulu

Contoh bunga padi, bunga jagung, kelapa, dan rumput.

b) Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.
Biasanya terjadi pada tumbuhan yang hidup di air. Contohnya hydrilla

c) Zoidiogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan hewan.
Hewan yang umum berfungsi sebagai perantara penyerbukan adalah serangga, misalnya kupu-kupu dan lebah. Selain serangga, hewan lain yang dapat berperan sebagai perantara penyerbukan antara lain siput, burung dan kelelawar.
 Ciri-ciri bunganya adalah:
o Warna mahkota bunga mencolok, berwarna warni dan berukuran besar
o Bunga berbau khas
o Bunga memiliki kelenjar madu
o Serbuk sari bunga lengket/berlendir sehingga dapat melekat di tubuh hewan
o Kepala putik agak tersembunyi
Berdasarkan jenis hewan penyerbuknya maka penyerbukan dibedakan menjadi beberapa jenis.

(1) Entomogami, ialah penyerbukan dengan bantuan serangga (misalnya kupu-kupu, kumbang bunga, dan lalat). Bunga menghasilkan madu, mengeluarkan bau khas, mahkota bunga berwarna cerah, dan berukuran besar.

(2) Ornitogami, ialah penyerbukan dengan perantaraan burung, terjadi pada tumbuhan yang bunganya menghasilkan madu, bermahkota lebar dan tebal, dan berwarna cerah.

(3) Kiropterogami, ialah penyerbukan dengan perantara hewan bersayap selaput tangan (kelelawar, kalong, dan kampret). Terjadi pada bunga yang mekar di malam hari

(4) Malakogami, ialah penyerbukan dengan perantara siput.


d) Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia.

Biasanya tanaman ini sukar mengalami penyerbukan secara alami, misalnya karena struktur bunganya yang unik atau bunga sukar mengeluarkan serbuk sarinya. Penyerbukan dapat dilakukan dengan pertolongan manusia, misalnya pada salak dan vanili. Bunga salak dan vanili berkelamin tunggal sehingga ada bunga jantan ada bunga betina. Proses terjadinya, bunga jantan yang penuh serbuk sari dipetik, kemudian di tempelkan pada bunga betina yang sudah masak.


16.2.17

Struktur dan fungsi daun

 Semua pasti sudah padatahu yang namanya daun kan? Hehe.. Tumbuhan dengan daunnya yang hijau memang memberi banyak manfaat. Melihat pemandangan alam nan yang hijau dengan dedaunan memberi rasa nyaman. Apalagi karena daun tumbuhan menghasilkan oksigen berada di alam yang hijau dengan tumbuhan akan membuat badan terasa segar.
Tapi kali ini kita tidak akan membahas soal pemandangan alam melainkan struktur dan fungsi daun tumbuhan. Buat yang belum tahu struktur dan fungsi daun tumbuhan yuk kita mulai.
gambar daun

Struktur daun
Struktur daun yang akan kita bahas kali ini adalah struktur luar daun.
Secara morfologi daun terdiri dari:
– Helaian daun ( lamina ).
– Tangkai daun ( petiolus ), terdapat bagian yang menempel pada batang disebut pangkal tangkai daun. Ada tumbuhan tertentu yang daunnya tidak bertangkai daun, misalnya rumput.
– Pelepah daun ( folius ), pada tumbuhan monokotil pangkal daun pipih dan lebar serta membungkus batangnya. Misalnya: pelepah daun pisang dan pelepah daun talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian tersebut disebut daun sempurna, misalnya daun pisang dan daun talas. Daun yang tidak memiliki satu atau lebih bagian daun disebut daun tidak sempurna, misalnya daun mangga dan daun jambu.

Pelepah daun berfungsi untuk mendudukkan daun pada batang.. Tangkai daun menghubungkan pelepah dengan helai daun. Tangkai daun berhubungan dengan tulang daun Tulang daun bercabang-cabang membentuk jaring jaring pembuluh angkut pada helai daun. Tipe tulang/urat daun ada empat macam, yaitu:
– menyirip, misalnya pada daun mangga,
– menjari, misalnya pada daun pepaya,
– melengkung, misalnya pada daun gadung,
– sejajar, misalnya pada daun jagung,
Tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki daun dengan susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

 Helai daun merupakan bagian terpenting dari kebanyakan daun karena di sinilah fungsi utama daun sebagai organ fotosintetik paling dominan bekerja.
Bentuk helai daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Bentuk helai daun ini berbeda – beda tergantung jenis tumbuhannya. Pada umumnya daun berbentuk membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Permukaan daun dapat ditumbuhi oleh rambut-rambut kecil. Di antara pangkal daun atau tangkai daun seringkali dihiasi dengan daun penumpu. Pada daun rumput-rumputan, di bagian perbatasan helai dan pelepah seringkali dihiasi lidah-lidah (ligula).
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri misalnya pada tanaman kaktus dan mengakibatkan daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik  Daun tumbuhan sukulen  atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air.
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah

Fungsi daun.
Fungsi daun adalah sebagai berikut:
1.Tempat terjadinya fotosintesis.
2. Sebagai organ pernapasan.
Pernafasan pada daun terjadi di bagian stomata yang befungsi sebagai organ respirasi 3.Tempat terjadinya transpirasi(penguapan). Transpirasi berbeda dengan penguapan/evaporasi sederhana karena berlangsung pada jaringan hidup dan dipengaruhi oleh fisiologi tumbuhan.
4.Tempat terjadinya   gutasi. Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun
5. Sebagai alat perkembangbiakkan vegetative, misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).