2.11.15

Ragam Kalimat

Ragam kalimat dalam Bahasa Indonesia bisa dilihat berdasarkan:

A. Informasi yang terkandung di dalamnya :

     Berdasarkan informasi yang dikandungnya kalimat dapat digolongkan menjadi:
 1. Kalimat berita (kalimat deklaratif atau kalimat pernyataan)
          Adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu atau mengandung informasi tentang suatu hal untuk disampaikan kepada orang kedua agar yang bersangkutan memakluminya. Penulisannya diakhiri dengan tanda titik.

Contoh:
* Berita kepastian    : Besok saya akan pergi ke Jakarta.
* Berita pengingkaran:    : Besok saya tidak pergi ke Jakarta.
* Berita kesangsian:    : Besok mungkin saya tidak bisa pergi ke Jakarta.
* Berita lain:        : Bapak tidak tahu kalau saya akan pergi ke Jakarta. 
     
2. Kalimat perintah (Kalimat imperatif)
       Adalah kalimat yang isinya memberi perintah atau mengandung permintaan agar orang kedua melakukan tindakan atau mengambil sikap tertentu sesuai dengan kata kerja yang dimaksud. Penulisannya diakhiri dengan tanda seru, dan pengucapannya dengan intonasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kalimat berita.
Contoh:
Kalimat perintah biasa    : Kerjakan tugas ini dengan sunguh-sungguh!
Kalimat perintah larangan    : Jangan kerjakan tugas ini!
Kalimat perintah ajakan    : Mari kerjakan tugas ini dengan sungguh-sungguh!   


3. Kalimat Tanya (Kalimat interogatif)
       Adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau berisi permintaan agar orang kedua memberi informasi tentang sesuatu. Penulisannya diakhiri dengan tanda tanya.
Contoh    : Apakah maksud dari pernyataan tersebut?

B. Jenis  predikat  :

       Berdasarkan jenis predikatnya kalimat dapat dibedakan menjadi:
1. Kalimat verbal.
       Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
contoh :
Adik tidur.
Dia tidak melamun, tetapi berpikir.

2. Kalimat nominal
       Adalah kalimat yang predikatnya bukan kata kerja.
Contoh:
  • Mereka murid-murid kebanggaan.
  • Pelajar di sekolah ini hampir semuanya rajin dan disiplin

C. Hubungan antarklausa.
       Berdasarkan hubungan antar klausanya kalimat dibedakan menjadi:

1. Kalimat tunggal.
       Adalah yang hanya mengandung satu klausa atau yang hanya mempunyai satu objek dan satu predikat.
Contoh :
  • Kita perlu berkreasi.
  • Mahasiswa itu mengadakan penelitian

2. Kalimat majemuk setara
     Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang memiliki dua klausa dan hubungan antara keduanya sederajat. Hubungan setara itu dapat diperinci lagi menjadi:

a. Setara menggabungkan:
     Penggabungan ini dapat terjadi dengan merangkaikan dua kalimat tunggal yang dirangkaikan dengan kata-kata tugas seperti : dan, lagi, sesudah itu, karena itu
Contoh :
Saya menangkap ayam itu, dan ibu memotongnya.
Ayah memanjat pohon mangga itu, sesudah itu dipetiknya beberapa buah.

b. Setara memilih: 
Penggabungan kalimat dengan memakai kata tugas 'atau'
Contoh :
Engkau tinggal saja di sini, atau engkau ikut dengan membawa barang itu.

c. Setara mempertentangkan :
Penggabungan kalimat dengan kata-kata tugas : tetapi, melainkan,hanya
Contoh :
Adiknya rajin, tetapi ia sendiri malas .
la tidak meniaga adiknya, melainkan membiarkannya saja.

d. Setara menguatkan :
     Kata tugas yang digunakan : bahkan. lagipula, lagi.
Contoh :
Anak ini pintar, bahkan budi pekertinya baik.

3. Kalimat kompleks / majemuk bertingkat
     Yaitu kalimat yang sekurang-kurangnya terdiri atas dua klausa, sedangkan klausa yang satu menjadi bagian klausa yang lain. Klausa yang menjadi bagian klausa yang lain disebut klausa terikat atau anak kalimat, sedang klausa yang memuat klausa terikat dinamakan klausa bebas.
Contoh:
Anak yang memakai ikat kepala itu sedang pergi bermain
(anak kalimat pengganti subyek)

4. Kalimat majemuk rapatan,
     Adalah gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek atau predikatnya sama maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.

Pekerjaannya hanya makan.
Pekerjaannya hanya tidur.
Pekerjaannya hanya merokok.

Semua kalimat tersebut kemudian dirapatkan menjadi:
Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok.

D. Ujaran orang ketiga :
     Berdasarkan ujaran orang ketiga kalimat dibedakan menjadi:
1. Kalimat langsung
yaitu yang menyatakan pendapat orang ketiga dengan mengutip kata-katanya persis seperti waktu dikatakannya.
Misalnya :
"Aku benar-benar mencintaimu.Aku ingin kau menjadi millkkul" kata ibu kepada ayah.
"Kontak batin antara lbu dan anak," katanya, "ialah rahmat Tuhan yang tak ternilai harganya."

2. Kalimat tak langsung
yaitu yang menyatakan isi ujaran orang ketiga tanpa mengulang kata-katanya secara tepat.
Misalnya :
Dia mengatakan bahwa kontak batin antara ibu dan anak adalah rahmat Tuhan ya,ng tak ternilai harganya.
D. J Schwartz menegaskan bahwa, yang pentlng bukan kenapa kita tidak maju, tetapl bagaimana kita harus maju.

E. Lengkap tidaknya unsur utama :
     Berdasarkan lengkap tidaknya unsur utama, kalimat dibedakan menjadi:
1. Kalimat lengkap
 Adalah kalimat yang unsur-unsur penyusunnya disebutkan semua

2. Kalimat elips
Disebut juga kalimat tidak sempurna atau kalimat tak lengkap, yaitu kalimat yang sebagian unsurnya dihilangkan karena dianggap sudah jelas dari konteksnya.
Misalnya :
Ah, masa?
Yah... mudah-mudahan saja!

F.  Urutan Subyek dan Predikat
Berdasarkan urutan  subjek dan predikat kalimat dibedakan menjadi:

1. Kalimat normal
Adalah kalimat yang penyusunannya subyek terlebih dahulu baru diikuti dengan predikat

2. Kalimat inversi
disebut juga kalimat susun balik yaitu predikatnya mendahului subjek.
Misalnya :
Telah dibenahi kakak semua mainan adik
Dialah pencurinya.

G. Berdasarkan diatesis :

1. Kalimat aktif
yaitu yang subjeknya dianggap melakukan tindakan seperti yang dimaksud oleh kata kerjanya.
Misalnya :
Amat belajar.
Dia mengambil bukunya Sari

2. Kalimat pasif
ialah kalimat yang mengandung predikat verbal yang menunjukkan bahwa subjek menjadi tujuan dan sasaran perbuatan yang dimaksud oleh verbal tersebut.
Misalnya :
Bukunya sadah diambil.
Bingkisan tersebut sudah mereka kirim.
Tidak lama setelah dibebaskan dari hukuman itu, dia ketahuan mencuri lagi.
Akhirnya persoalan itu terselesaikan juga.

H. Berdasarkan unsur pusatnya :

1. Kalimat minor
yaitu yang hanya mengandung satu unsur pusat atau inti.
Contoh :
Diam!
Silakan saja!
Apa?

2. Kalimat mayor
yaitu yang mengandung lebih dari satu unsur pusat
Contoh :
Dia sudah berangkat
Kasur kakak rusak

I. Berdasarka ada tidaknya Obyek :

1. Kalimat Transitif
adalah kalimat yang membutuhkan obyek
Contoh :
Pak Banu menanam padi di sawah.

2. Kalimat Intransitif
adalah kalimat yang tidak membutuhkan obyek.
Contoh :
Tina menangis di kamarnya

No comments:

Post a Comment